Potensi Etnomedicine Daun Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L. Poir) dan Daun Ubi Jalar Putih (Ipomoea batatas L.) Sebagai Obat Demam Berdarah di Sleman DIY

  • Yuliana Prasetyaningsih Prodi D3 Analis Kesehatan STIKes Guna Bangsa Yogyakarta
  • Novita Sari Prodi D3 Analis Kesehatan STIKes Guna Bangsa Yogyakarta
  • Hieronymus Rayi Prasetya Prodi D3 Analis Kesehatan STIKes Guna Bangsa Yogyakarta
  • Visensa Gerosa Naer Prodi D3 Analis Kesehatan STIKes Guna Bangsa Yogyakarta
Keywords: Ipomoea batatas, etnomedicine, tikus putih, trombosit, Demam Berdarah

Abstract

Pendahuluan: Kearifan lokal, pengobatan tradisonal, dan pengetahuan etnobotani perlu dipelajari dan dikembangkan. Salah satu masalah yang masih sering terjadi pada masyarakat adalah munculnya penyakit demam berdarah yang disebabkan nyamuk Aedes Aegypti. Demam Berdarah Dengue merupakan  penyakit yang ditakuti karena menurunkan konsentrasi trombosit ke tingkat rendah (trombositopenia) dan dapat menyebabkan perdarahan. Jumlah sel trombosit yang rendah, harus segera ditingkatkan untuk menghindari terjadinya syok. Secara empiris, masyarakat menggunakan air rebusan daun ubi jalar pada kasus-kasus DBD (Demam Berdarah Dengue) dan menunjukkan perbaikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi etnomedicine daun ubi jalar ungu (ipomoea batatas l. poir) sebagai obat  demam berdarah di wilayah Sleman, DIY. Selain itu juga untuk mengetahui persentase peningkatan jumlah trombosit pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) dengan pemberian infusa Daun Ubi Jalar Ungu dan ubi jalar putih (Ipomoea batatas .L)

Jenis penelitian: True experimental dengan rancangan penelitian pretest dan post test with control group design. Penelitian ini menggunakan 35 tikus putih jantan yang dibagi dalam 7 kelompok perlakuan infusa  daun ubi jalar ungu yaitu kelompok kontrol, kelompok dosis ringan, kelompok dosis sedang dan kelompok dosis berat untuk masing-masing infusa daun ubi jalar. Tikus diturunkan jumlah trombositnya melalui mekanisme kerusakan limpa dengan induksi anilin secara intravena. Setelah 24 jam penginduksian, hewan coba diberi perlakuan sesuai kelompok. Semua kelompok dihitung jumlah trombositnya sebelum dan sesudah perlakuan. Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis secara deskriptif yang disajikan dalam bentuk tabel dan narasi.

Hasil penelitian: Terjadi peningkatan jumlah trombosit pada kelompok kontrol sebanyak 43%. Pada kelompok infusa daun ubi jalar ungu dosis ringan tidak ada peningkatan, kelompok dosis sedang meningkat sebesar 94%, dan kelompok dosis tinggi diperoleh  peningkatan sebesar  224%. Pada kelompok infusa dun ubi jalar putih terdapat peningkatan pada dosis tinggi yaitu 7,2 ml/200gr BB atau 26,46 %. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa pemberian infusa daun ubi jalar putih pada pre test dan post test memiliki perbedaan yang bermakna dengan nilai p value 0,023. Sedangkan pemberian infusa daun ubi jalar ungu sebelum dan sesudah perlakuan tidak memiliki perbedaan secara bermakna yang ditunjukkan dengan nilai p value 0,550.

Kesimpulan: Infusa daun ubi jalar ungu mampu meningkatkan jumlah trombosit yang lebih banyak dibandingkan dengan infusa daun ubi jalar putih. Infusa daun ubi jalar ungu dan ubi jalar putih memiliki potensi etnomedicine sebagai obat demam berdarah di Sleman, DIY.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2019-01-30
How to Cite
Prasetyaningsih, Y., Sari, N., Prasetya, H. R., & Naer, V. G. (2019). Potensi Etnomedicine Daun Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L. Poir) dan Daun Ubi Jalar Putih (Ipomoea batatas L.) Sebagai Obat Demam Berdarah di Sleman DIY. Journal of Health (JoH), 6(1), 6-11. https://doi.org/10.30590/vol6-no1-p6-11