Antibacterial Activity of 2 '-hydroxy-4', 6 'dimethoxychalcone
Abstract
Kalkon merupakan senyawa flavanoid rantai terbuka yang memiliki beragam aktivitas farmakologis diantaranya sebagai antioksidan, antibakteri, antiinflamatori dan antikanker. Senyawa 2’-hidroksi-4’,6’-dimetoksikalkon telah dilaporkan memiliki aktivitas antikanker yang sangat baik dan bersifat selektif, yaitu hanya aktif mematikan sel kanker namun tidak mematikan sel normal. Aktivitas senyawa 2’-hidroksi-4’,6’-dimetoksikalkon yang baik terhadap sel kanker diharapkan juga bekerja pada bakteri. Penggunaan alkohol sebagai desinfektan pada proses aftap memberi resiko lisis darah, sehingga diperlukan senyawa kimia yang efektif sebagai antibakteri namun minim resiko melisiskan darah. Aktivitas antibakteri senyawa kalkon diuji menggunakan metode difusi agar dengan sumuran, zona bening yang terbentuk disekitar sumuran menunjukan aktivitas senyawa kalkon dalam menghambat pertumbuhan bakteri. Pada penelitian ini seluruh larutan kalkon dalam variasi konsentrasi 2; 4; 8; 10; dan 20 % tidak menunjukkan aktivitas penghambatan pertumbuhan bakteri, sedangkan pada sumuran yang diisi padatan kristal kalkon menunjukkan zona bening sekitar 1 mm sehingga dapat disimpulkan bahwa senyawa 2’-hidroksi-4’,6’-dimetoksikalkon tidak memiliki aktivitas sebagai antibakteri.
Downloads
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC-BY), that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).