Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi dengann Perilaku Seks Bebas pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 6 Surakarta
Abstract
Latar Belakang: Angka aborsi di Indonesia diperkirakan mencapai 2,3 juta per tahun, sekitar 750.000 diantaranya dilakukan oleh remaja. Dari hasil penelitian pada remaja pada sepuluh SMA di Surakarta tahun 2005 ditemukan bahwa 30% laki-laki yang berpacaran telah melakukan hubungan seksual, sedangkan untuk perempuan sebanyak 5 %. Kurangnya pemahaman tentang perilaku seksual pada masa remaja adalah salah satu penyebabnya.
Tujuan Penelitian: Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku seks bebas di SMA Negeri 6 Surakarta.
Metode Penelitian: Penelitian menggunakan desain observational analitik dengan rancangan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan simple random sampling dengan jumlah sampel 177 siswa. Analisa data menggunakan uji statistik korelasi Kendall Tau (Ï„).
Hasil Penelitian: 125 siswa (70.6%) memiliki pengetahuan yang baik tentang kesehatan reproduksi dan 52 siswa (75,0%) memiliki perilaku yang baik dalam pergaulan seks bebas. Dari hasil analisa data dengan Kendall Tau diperoleh zhitung (9,96) > ztabel (1,96). Simpulan: ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku seks bebas.
Downloads
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC-BY), that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).